Kamis, 17 Maret 2011

BOKAR BERSIH UNTUK KUALITAS SIR

Kebutuhan dunia akan karet alam (natural rubber) diprediksi untuk 5 tahun ke depan akan sangat meningkat. Hal ini juga diprediksi dengan semakin bergairahnya pasar otomotif di seluruh dunia. Saat ini Indonesia adalah salah satu 3 besar pemain NR dunia, bersama Thailand dan Malaysia.
Sayangnya dari survey kualitas NR dari buyer ternyata NR rubber dari Indonesia (Standard Indonesian Rubber) kualitasnya dari sisi DIRT (kadar kotoran) dan kontaminasi masih di bawah Malaysia dan Thailand. Saat ini Thailand dan Malaysia telah memposisikan DIRT ke arah 0.160 walaupun spec yang dari buyer 0.200 dan khusus untuk masalah kontaminasi (zero contamination). Indonesia pada tahun 2011 secara serempak akan memproyeksikan DIRT valuenya 0.160 dan untuk masalah kontaminasi masih menjadi "big problem" secara keseluruhan.

Permasalah yang besar adalah kontaminasi, dimana hal ini adalah seperti "momok" yang selalu menghantui pabrik crumb rubber secara keseluruhan. Bokar bersih yang dicanangkan pemerintah yang ditetapkan sesuai standard SNI tidak berjalan sebagai mana mestinya..hal ini perlu diperhatikan serius yang mana peran aktif seluruh komponen pemain karet sangatlah penting untuk kelangsungan bisnis karet di Indonesia.

Dapat anda bayangkan sebenarnya karet yang disadap dari pohon 100%  bersih, tidak kotor. Tetapi sangat disayangkan para petani telah menjadi sebuah kebiasaan dan sepertinya terus membudaya mengotori karet tersebut dengan berbagai macam kotoran, seperti serpihan kayu (tatal), rotan, tali, batu, pasir, lumpur dll.
Sangat disayangkan kebiasaan kurang baik ini dilakukan dengan harapan karet bertambah berat sehingga menjadi untung. Padahal karet dibeli dengan harga dasar Kadar Karet Kering (K3). Dari kebiasaan ini sebenarnya tanpa disadari petani yang rugi akibat ulah mereka tersebut. Karena jika bokar tersebut tidak terkontaminasi dengan kotoran dengan begitu  K3nya tentunya akan tingggi tetapi akibat ulah mengotori karet tersebut K3 pastinya menurun sesuai dengan taksiran kualitas karet tersebut. Sangat disayangkan..

Bagaimana budaya mengotori karet ini dapat berubah. Petani harus memperbaiki kualitas karet yang dijualnya. Disamping perbaikan ini dapat meningkatkan K3 nya juga harus berpandangan ke depan bahwa hal ini juga untuk anak cucu kita. Dengan meningkatkan kualitas karet berarti kualitas SIR yang diolah oleh industri crumb rubber khususnya di Jambi akan semakin baik, komplin terhadap kualitas SIR yang terkontaminasi menurun bahkan tidak ada. Dan industri crumb rubber semakin berkembang dan tentunya petani-petani karet semakin terbuka kesempatannya untuk membuka lahan-lahan baru pohon karet untuk anak cucu kita. Dan Provinsi Jambi akan menjadi pengexport SIR terbesar dan terbaik di dunia..Semoga.

"AYO KITA MULAI DARI SEKARANG, CIPTAKAN BOKAR BERSIH UNTUK KESEJAHTERAAN KITA BERSAMA"